Guru dan Semangat Berkarya

Dipublikasikan oleh DeRa pada

Publish or perish – Terpublikasikan atau terabaikan. Barangkali adagium itu kini menemukan momentumnya. Momentum di mana gairah guru untuk berkarya, menulis semakin menemukan jalannya.

Guru terus meningkatkan kapasitas dirinya dengan berbagai perolehan ilmu yang kini terserak melalui berbagai kanal dan sumber. لعبة سلوتس

Tak ada lagi apologi tidak bisa, susah sinyal, peralatan tak memadai dan seterusnya. Yang ada justru semangat berbagi ilmu, menggugah dengan berbagai motivasi, dan sebagainya.

Di tingkat pendidikan SMA misalnya, semangat itu muncul dalam beberapa tahun ke belakang. تعليم القمار Sebut saja, aneka pelatihan seputar kepenulisan ramai diserbu guru-guru yang ingin berlatih menulis.

Bukan lagi menulis dalam arti sederhana, mengeja, dan seterusnya, melainkan menulis suatu produk atau karya sesuai pakem yang ada.

Semangat inilah yang patut dihargai. Apalagi dengan dihasilkannya karya oleh teman sejawat di lingkungan kerjanya sendiri tentu lebih memudahkan para guru untuk berbagi aspek terbaiknya dalam menulis.

Tulislah dari hal yang mudah, dari hal terkecil yang kamu jumpai. Itulah benang merah dari para pembicara di berbagai forum. Konsep “writer’s block” harus disikapi dengan keprigelan dalam menulis.

Acap tersua rasa pesimis, sudah baguskah tulisanku, sudah apikkah kebahasaannya dan seterusnya. بوكر حقيقي

Hal itu lumrah terjadi pada kita para pemula. كيف تربح المال من الانترنت مجاناً Tapi, bukankah lanjut menulis adalah satu-satunya jawaban untuk menaklukkan konsep writer’s block tadi? لعبة بلاك جاك اون لاين Jadi, tunggu apa lagi? Goreskan idemu, tuangkan gagasanmu.

Anda akan dibuat takjub sendiri dengan kepiawaian Anda dalam menulis dalam tahapan kadar kepenulisan kita.

Guru dan Semangat Berkarya

Bila harus menyebut nama, sebutlah semangat guru- guru dalam debut awal menulisnya. Siti Hidayati dengan buku penelitian biologinya, Sri Rahayu F dengan buku antologi puisi biologi, Parwati dengan geguritannya, Eko Priyono dengan antologi puisi PPKn nya, dan sejumlah nama lain yang karena keterbatasan tulisan ini tidak penulis sebutkan keseluruhannya.

Namun, terpenting adalah gerakan literasi sekolah, mewujudkan generasi yang literat, yang melek informasi, cakap dalam berkomunikasi, inilah jalannya.

Guru sebagai model, sebagai referensi harus mampu menampilkan karya terbaiknya.

Mengutip pendapat dari seorang rekan guru dikatakan bahwa guru mulia karena karya. Ayo para guru, wujudkan baktimu pada negeri dengan menulis, menggoreskan pena untuk mengguncang dunia. كازينو في السعودية Bravo….

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *