SMAN 1 PURWAREJA KLAMPOK

Moving Forward For The Brighter Future

Pelajar dan Ramadhan yang Berbeda

Dipublikasikan oleh DeRa pada

Smansa Perjaka, Banjarnegara (26/4) – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan sarat makna. Tak mengherankan bila kaum muslimin di seluruh penjuru dunia menyambutnya dengan penuh suka cita. Namun tahun ini Ramadhan tampil dalam wajahnya yang lain.

Ramadhan tahun ini benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya wabah atau pandemik Covid 19 yang tengah melanda berbagai negara. طريقة لعبة القمار

Ramadhan yang biasanya identik dengan salat Tarawih dan Subuh berjamaah di masjid atau musola, kali ini umat muslim harus melaksanakannya di rumah masing-masing sesuai anjuran pemerintah untuk stay at home. موقع ٣٦٥

Kondisi ini sangat dirasakan efeknya pula oleh para pelajar. Sebagaimana dituturkan oleh Rizkon, pelajar kelas XI IPS Smansa Perjaka yang menyatakan kesedihannya di bulan Ramadhan kali ini. روليت عربي

Pelajar dan Ramadhan yang Berbeda

“Rasanya seperti kehilangan apa gitu. Biasanya salat Tarawih ramai-ramai juga ngabuburit jelang buka puasa sama teman-teman, kali ini sepi sekali,” ujarnya saat dihubungi tim Web Smansa Perjaka.

Begitu pula dengan Regita, siswa kelas XI Bahasa yang menyatakan kegalauannya jelang Ramadhan. كيف تلعب القمار “Biasanya kami ngaji di musola dengan anak-anak, tapi kali ini harus terpisah dan melakukannya sendiri-sendiri di rumah masing-masing. مراهنات رياضية

Tetapi, walau bagaimanapun juga kita tidak boleh patah semangat, seraya berharap wabah ini cepat usai,” demikian ujar Regita semangat.

Semangat yang sama disampaikan pula oleh Salsa, siswa kelas XI IPS yang menyatakan meski sedih dengan Ramadhan yang sepi pada tahun ini tapi ia bersemangat menyambut bulan penuh ampunan ini.

“Bagaimanapun justru di bulan inilah kita harus tambah mendekatkan diri pada yang Kuasa agar bangsa kita terbebas dari segala wabah sehingga kita bisa merayakan Idul Fitri bersama-sama,” ungkapnya dalam perbincangan lewat media WhatsApp minggu lalu.

Akhirnya, bulan Ramadhan memang bulan yang patut untuk kita sambut dengan kegembiraan meski dalam kondisi wabah seperti ini.

Karena Ramadhan didatangkan untuk memberi kesempatan kepada kita, umat manusia guna merefleksi banyak hal seperti menumbuhkan empati kepada sesama, memperbanyak sedekah, serta beragam aktivitas ibadah lainnya yang bernilai pahala besar di bulan mulia ini.

Jadi, inilah saatnya kita tingkatkan kualitas amal kita dengan tidak melupakan protokol kesehatan dari pemerintah. بلاك جاك

Kini saatnya merapatkan barisan, tanpa saling menyalahkan agar Indonesia bisa terselamatkan dari segala bencana ataupun musibah. aamiin


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *