Pembimbingan Intensif dari Guru saat Diskusi Kelompok

Dipublikasikan oleh Admin pada

Artikel BEST PRACTICE

Latar belakang pelaksanaan praktik pembelajaran ini yaitu peserta didik kesulitan dalam mengikuti materi pembelajaran, peserta didik tidak aktif dalam diskusi kelompok, peserta didik tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran dan peserta didik lebih sering ngobrol dengan teman sebangku daripada memperhatikan guru yang sedang mengajar.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, ditemukan beberapa tantangan selama proses pembelajaran. Permasalahan tersebut diantaranya adalah masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut, masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusi/ laporannya di depan kelas, anggapan peserta didik belajar tentang pelajaran integrasi antar aplikasi perkantoran itu sulit, sehingga membuat peserta didik kurang semangat dalam menerima pelajaran.

Kemudian langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu pada kegiatan pendahuluan pembelajaran saya memberikan motivasi dan apersepsi yang bisa membuat peserta didik lebih bersemangat dalam belajar (sesuai sintaks 1). Guru lebih intens membimbing peserta didik yang belum memahami tugas yang akan dilakukan, agar peserta didik yang masih pasif saat diskusi dapat berperan aktif dalam kelompoknya (sesuai sintaks 4). Guru mendampingi peserta didik dalam diskusi dan memberikan contoh kepada peserta didik baik individu maupun kelompok cara mempresentasikan hasil laporan kelompok dan memberikan semangat serta apresiasi kepada peserta didik atau kelompok yang sudah tampil (sesuai sintaks 4 dan 5).

Strategi apa yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang terdiri dari 6 sintaks pembelajaran diantaranya

  1. sintaks 1: Pertanyaan Mendasar (Menanya)
  2. sintaks 2: Mendesain Perencanaan Produk
  3. sintaks 3: Menyusun Jadwal Pembuatan dan Pelaksanaan
  4. sintaks 4: Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
  5. sintaks 5: Menguji hasil
  6. sintaks 6 : Evaluasi Pengalaman Belajar (Menyajikan hasil karya)

Setelah penulis melakukan praktik pembelajaran, penulis mengamati dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah penulis lakukan berupa peningkatan keaktifan, motivasi dan hasil belajar peserta didik. Pada saat kegiatan pembelajaran, peserta didik menjadi lebih aktif, baik dalam proses belajar individu maupun saat kerja kelompok serta keterampilan peserta didik mengalami peningkatan.

Penerapan model pembelajaran pembimbingan intensif oleh guru pada saat diskusi sangat efektif karena peserta didik dapat membangun ruang sosial untuk saling berkomunikasi secara intensif, saling berkalaborasi dan brainstorming, sehingga siswa mampu menyelesaikan materi dan menghasilkan proyek/karya dengan baik.

Pemilihan model pembelajaran PjBL dapat meningkatkan daya pikir kritis peserta didik, sehingga sepanjang proses pembelajaran dapat berpusat pada peserta didik. Faktor keberhasilan pada pembelajaran ini sangat ditentukan dari perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran berdasarkan penguasaan terhadap media dan bahan ajar serta model dan langkah-langkah kegiatan belajar yang sudah penulis buat dan persiapkan. Oleh karena itu, guru harus benar-benar menyiapkan semua itu dengan baik, agar tujuan yang telah direncanakan bisa tercapai dengan baik.

Praktik ini penting untuk dibagikan agar rekan guru yang mengalami permasalahan serupa dapat menjadi inspirasi dalam menerapkan model pembelajaran, sehingga  berdampak  pada perbaikan  dalam proses pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan bisa tercapai sesuai yang diharapkan

 

Penulis : Aziiz Aji Wijaya, S.Pd. (Guru Informatika)

Kategori: Artikel

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *