Jelang Pendaftaran Siswa Baru Online, SMAN 1 Purwareja Klampok Ajak Siswa Ikuti Simulasi

Berbagai persiapan terus dimatangkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sebelum pendaftaran online Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK Negeri Tahun Pelajaran 2025/2026 dibuka. Salah satunya, dengan menggelar simulasi online yang dilaksanakan secara serentak hari ini, Jumat (7/3/2024).
Simulasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pra-Pendaftaran SPMB Jawa Tengah dengan tujuan untuk menguji sistem Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai jalur/seleksi untuk SMA dan SMK serta memastikan sistem dapat menangani proses seleksi sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Dalam semangat menyukseskan SPMB kali ini, SMAN 1 Purwareja Klampok berpartisipasi secara aktif dalam simulasi ini. Kerja sama antara panitia, operator sistem, peserta, dan pihak terkait sangatlah penting agar SPMB dapat berlangsung dengan baik dan memberikan hasil yang optimal bagi semua calon peserta didik.
Kegiatan simulasi diikuti ole siswa kelas X, dimulai pada pukul 08.00 WIB dimana siswa sudah siap di ruang kelas masing-masing yang terdiri dari 11 rombel. Para operator masuk dan memberi pengarahan terkait teknis simulasi dan mengecek kesiapan peserta mualai dari jaringan internet, browser dan dokumen yang akan diunggah. Setelah semua siap, murid melaksanakan pembuatan akun, murid melakukan simulasi SPMB dengan tertib.
Pembagian peran simulasi peserta pada SMA setiap rombel adalah pada jalur perpindahan tugas orangtua, jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur zonasi.
Kepala SMAN 1 SMAN 1 Purwareja Klampok , Linovia Karmelita, S.Sos, mengatakan bahwa simulasi yang diselenggaran oleh Dinas Pendidikan Provinis Jawa Tengah ini dilakukan menjelang pendaftaran SPMB tahun ajaran 2025/2026.
“Untuk mencobanya tinggal browsing di situs resmi yang telah disiapkan. Jadi sudah secara online dapat diakses melalui jalur jaringan internet, baik melalui komputer maupun dengan ponsel,” terangnya.
Linovia menambahkan, simulasi ini anak merasa mudah dalam mengikuti uji cobanya, ada perintah yang mudah diikuti untuk urutan pendaftarannya.
“Dari simulasi ini kita catat beberapa hal yang menjadi hambatan atau kendala untuk kitab laporkan ke Dinas Pendidikan sebagai perbaikan pada pelaksanaan SPMB agar berjalan sukses dan lancer,” pungkasnya.
Dengan adanya simulasi implementasi sistem SPMB berbasis digital ini, diharapkan akan mendapat masukan positif dan menghindari adanya kendala maupun gangguan teknis. Oleh karena itu, diperlukan simulasi uji coba secara masal untuk memastikan bahwa seluruh proses dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti saat pelaksanaan SPMB sesungguhnya.
0 Komentar